Operasional dalam PR

6:27 AM Public Relations 0 Comments


Banyak perusahaan yang memanfaatkan dan menggunakan public relations pemasaran dalam me-ningkatkan kesadaran masyarakat ter-hadap produk baru maupun produk yang sudah mapan.
Bagi kebanyakan perusahaan public relations pemasaran ini benar-benar efektif, dari dalam beberapa kasus biayanya lebih efisien diban-dingkan iklan namun demikian seluruh konsep, strategi serta tekniknya di rencanakan bersama dengan bagian pemasaran. Konsep, strategi serta teknik digunakan bauran 6 P (price, product, place, promotions, public relations, power).
Pemasaran memerlukan lebih banyak ketrampilan memanfaatkan sumber daya public relations, kerana public relations menciptakan dampak yang bersumber pada peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya periklanan yang relatif lebih sedikit.
Public relations tidak membayar ruang dalam media tetapi mengem-bangkan stafnya mengelola event-event tertentu. Jika news valuenya tinggi dan menarik, akan dimuat dalam semua media massa serta dapat berharga jutaan rupiah jika dinilai dengan periklanan. Lagi pula karena berita tersebut dapat berupa ulasan atau editorial maka lebih terpercaya dari pada iklan. Kadang-kadang hasil dari satu strategy public relations yang terpadu dapat mengagumkan.
Perimbangan dapat dilaksa-nakan dengan pemanfaatkan dari alat public relations yaitu:

1.                  Berita Press Realise
2.                  Pidato
3.                  Event
4.                  Tulisan/tajuk/ulasan/editorial
5.                  Audio/visual/slide presentasi
6.                  Corporate identity
7.                  Pelayanan Informasi, telepon, dll

alamat link yang bisa kalian buka : http://tips-indonesia.com/

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)


0 comments:

Peranan PR dalam Organisasi

6:26 AM Public Relations 0 Comments


Manusia adalah makhluk social dan sebagai makhluk yang bermasyarakat ia selalu melakukan interaksi. Hal ini berlangsung karena manusia ingin memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kesejahteraan, keselamatan dan keamanan.

Dalam melakukan interaksi tersebut muncullah berbagai kepentingan vans kadang-kadang antara satu dengan yang lainnya sering sangat berbeda. Untuk mengakomodasi sejumlah kepentingan yang berbeda itu bukanlah pekerjaan sederhana. Untuk menjalin usaha ke arah itu maka kegiatan komunikasi adalah merupakan pekerjaan utama yang harus mahir dilakukan. Jika usaha untuk menciptakan kebersamaan melalui komunikasi juga masih sulit ditempuh maka menciptakan pengertian, masih bisa dilakukan yaitu memahami perbedaan masing-masing.

Terhadap keseluruhan masalah yang telah dikemukakan di atas selalu ditemui dalam berbagai organisasi baik yang berskala besar maupun dalam level organisasi yang berskala kecil. Organisasi adalah merupakan salah satu yang sangat banyak memanfaatkan aktifitas komunikasi dalam melaksanakan kegiatannya.

Barangkali tidak berlebih-lebihan Jika dikatakan bahwa tanpa kegiatan komunikasi, maka suatu organisasi tidak akan ada fungsi yang bisa terlaksana. Sebagai orang yang berkecimpung dalam suatu organisasi, maka perlu mendapat perhatian yang sangat banyak agar bagaimana melakukan public relation dalam sebuah organisasi supaya dapat terlaksana semua bagian- bagian dalam organisasi yang mereka tempati untuk lebih mengembangkan diri sejak dini. Banyak hal yang kita bisa jumpai dalam kegiatan organisasi yang dapat membuat kita memacu untuk meningkatkan kegiatan public relation Misalnya saja hubungan antar bidang-bidang, dalam setiap organisasi.

Hal ini bukan hanya terjadi dalam ruang lingkup organisasi dimana kita tempati sebagai pengurus ataupun anggota tetapi juga dapat lebih ditingkatkan kepada hubungan antara organisasi lainnya dimana public relation Justru sangat dibutuhkan. Namun untuk lebih mendalami public relation maka alangkah baiknya kita telusuri pengertian dan sejarah perkembangan public relation sebagai berikut ini.

alamat link yang dapat kalian kunjungi : www.outboundindonesia.com

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)



0 comments:

Peranan Public Relations

6:22 AM Public Relations 0 Comments



Manusia adalah makhluk social dan sebagai makhluk yang bermasyarakat ia selalu melakukan interaksi. Hal ini berlangsung karena manusia ingin memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kesejahteraan, keselamatan dan keamanan.

Dalam melakukan interaksi tersebut muncullah berbagai kepentingan vans kadang-kadang antara satu dengan yang lainnya sering sangat berbeda. Untuk mengakomodasi sejumlah kepentingan yang berbeda itu bukanlah pekerjaan sederhana. Untuk menjalin usaha ke arah itu maka kegiatan komunikasi adalah merupakan pekerjaan utama yang harus mahir dilakukan. Jika usaha untuk menciptakan kebersamaan melalui komunikasi juga masih sulit ditempuh maka menciptakan pengertian, masih bisa dilakukan yaitu memahami perbedaan masing-masing.

Terhadap keseluruhan masalah yang telah dikemukakan di atas selalu ditemui dalam berbagai organisasi baik yang berskala besar maupun dalam level organisasi yang berskala kecil. Organisasi adalah merupakan salah satu yang sangat banyak memanfaatkan aktifitas komunikasi dalam melaksanakan kegiatannya.

Barangkali tidak berlebih-lebihan Jika dikatakan bahwa tanpa kegiatan komunikasi, maka suatu organisasi tidak akan ada fungsi yang bisa terlaksana. Sebagai orang yang berkecimpung dalam suatu organisasi, maka perlu mendapat perhatian yang sangat banyak agar bagaimana melakukan public relation dalam sebuah organisasi supaya dapat terlaksana semua bagian- bagian dalam organisasi yang mereka tempati untuk lebih mengembangkan diri sejak dini. Banyak hal yang kita bisa jumpai dalam kegiatan organisasi yang dapat membuat kita memacu untuk meningkatkan kegiatan public relation Misalnya saja hubungan antar bidang-bidang, dalam setiap organisasi.

Hal ini bukan hanya terjadi dalam ruang lingkup organisasi dimana kita tempati sebagai pengurus ataupun anggota tetapi juga dapat lebih ditingkatkan kepada hubungan antara organisasi lainnya dimana public relation Justru sangat dibutuhkan. Namun untuk lebih mendalami public relation maka alangkah baiknya kita telusuri pengertian dan sejarah perkembangan public relation sebagai berikut ini.

alamat link yang dapat kaliaan kunjungi : www.songa-rafting.com

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)



0 comments:

Kualifikasi Praktisi PR

6:21 AM Public Relations 0 Comments



Hallo !!
Ada yang  tau gak ni mengenai kulifakasi dalam PR ? hehe
Kita bahas sama sama yah mengenai kualifikasi dalam PR (Public Relation)

            Menurut jefkins (1982), kualifikasi yang harus dimiliki oleh praktisi PR adalah sebagai berikut:
1.      Ability to communicate
Semi komunikasi mengidentifikasikan kemampuan untuk mendengar sama baiknya dengan berbicara. Praktisi PR juga harus mampu berbicara dengan baik, dapat menarik perhatian dari yang lainya dan mengkspresikan dirinya dengan jelas. Harus mampu melakukannya di depan umum,di telepon, radio dan studio televisi. Serta mengintruksikan pada lainya mengenai teknik ini,
2.      Ability to organize
Pengorganisir yang baik adalah yang selalu merasa pesimis, yang mengkhawatirkan segala hal akan berlangsung buruk, tidak akan merasa optimis hingga mendapat jaminan sukses. Kemampuan mengorganisasikan berarti mampu membuat rencana memulai, dan bekerja dengan baik hingga akhir. Kemampuan mengorganisasikan adalah kebutuhan yang tetap.
3.      Ability to get on with people
Mampu menambah rekan berati menyukai orang, toleransi dengan mereka, memahami mereka. Pada organisasi internasional atau situasi ekspor, PR akan bekerja dnegan orang yang berbeda negara negara, etnik, bahasa, agama, dan politik.
4.      Personal  Integrity
Ketidaksukaan terhadap PR ditunjukan dengan kritik, yang menganggap PR seperti penjual obat, parasit, dan ahli ilmu hitam, namun PR harus menjadi seseorang yang tulus.
5.      Imagination
Praktisi PR harus menjadi seorang yang memilki ide, mampu menyelesaikan masalah, mampu menciptakan rencana yang originil dan menggunakan pemikiran yang imaginatil untuk kerja aktif.
Nah itu lah mengenai kualifikasi sebuah PR. Sudah bisa kalian pelajarikan ?
Sebagai PR yang baik seseorang harus bisa menguasai kualifikasi PR dengan baik agar bisa menjadi seorang PR yang handal disuatu organisasi atau perushaan.

alamat link yang dapat kalian kunjungi : www.rafting-pacet.com

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)



0 comments:

Model Perencanaan PR

6:19 AM Public Relations 0 Comments


Hallo sobat !
Kali ini artikelnya mengenai Model Perencanaan di dalam PR. Apa saja model-modelnya, dan bagaimana cara mengaplikasikan model tersebut dilapangan saat menghadapi permasalahnnya ?

Yuk langsung aja dibahas ! hehe

Perencanaan program PR harus mengikuti pola secara sistematis dan mengikuti model operasi secara menyeluruh terdapat enam model perencanaan PR, yaitu:

1.      Menilai situasi,
Analisa situasi merupakan kumpulan lengkap atas segala yang diketahui mengenai situasi, sejarah, kekuatan yang mempengaruhi, dan pihak-pihak yang terlibat atau terkena pengaruh baik internal maupun eksterna
2.      Mendifinisikan secara objektif,
Survey untuk mengungkapkan pendapat, sikap masyarakat, atau citra organisasi di mata khalayaknya. Pemantauan berita di media massa. Tinjauan trehadap angka dan grafik penjualan
3.      Difinisi public
PR plan menargetkan 2 jenis publik:
1.      Publik primer: usia, gender, ras, lokasi, pendidikan, pendapatan, profesi, agama, preferensi konsumen, gaya hidup, perilaku konsumsi produk.
2.      Publik sekunder: publik lain bisa jadi penting atau bisa juga diabaikan karena keterbatasan sumber daya.

4.      Memilih teknik dan bahan
Pemilihan metode penyampaian pesan komunikasi kepada audiens memegang peranan [penting dalam mennetukan dampak dan efektifitas, Riset, Media relations, Printed materials: brosur, leaflet. Flyers, Annual reports, Newsletters, Direct mail, Design and production: bringing it all together, Branding and consistency, Videos, DVDs and CD-ROMs, Photography, Speeches, Presentations, Using celebrities and spokespeople, Events, Community meetings, Advertising, Community service announcements, sponsorship

5.      Anggaran,
Alasan penyusunan anggaran:
1.      Mengetahui kebutuhan dana program/ kegiatan
2.      Setelah diketahui kegiatan apa saja yang dapat dilaksanakan, anggaran dapat menjadi pedoman atau daftar kerja
3.      Manajer dapat menilai program kerja mana saja yang sesuai dengan perusahaan (evaluasi manajemen)
4.      Prioritas kegiatan dan batasan anggaran

6.      Menyusun laporan,
·         Berdasarkan tingkat liputan
·         Berdasarkan data statistik peringkat dan jumlah khalayak
·         Evaluasi berdasarkan sumber
·         Pengumpulan pendapat
·         Evaluasi berdasarkan umpan balik statistik langsung
·         Umpan balik media
·         Pengukuran peningkatan pemahaman

Didalam model perencanaan ini seorang PR harus bisa memikirkan jauh kedepan bagaimana prospek-prospek masa depan yang bagus dan bisa dicapai oleh pihak organisasinya.

alamat link yang dapat kalian kunjungi : www.raftingkasembonmalang.com

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)


0 comments:

Perencanaan Public Relations

6:15 AM Public Relations 0 Comments



Di dalam sebuah PR merencanakan (planning) merupakan hal yang sangat pentinng. Bagaimana progam kerja di masa mendatang.

Program PR harus terorganisasi seperti strategi pemasaran, kampanye iklan atau jadwal produksi. Dalam merencanakan program PR sebaiknya memperhatikan :
a.       Penyelaman program PR
Untuk efisiensi organisasi, staf PRO harus memperkirakan banyaknya program dan anggaran untuk tahun depan.
b.      Memetakan program PR
Sebaiknya PR membuat timetable perencanaan kegiatan setiap hari.
c.       Mengawasi
Cara terbaik mengawasi adalah menggunakan lembaran waktu harian atau mingguan dengan rekaman PRO ( atau konsultan PR) bagaimana ia menghabiskan waktunya.
1.      Menilai situasi
Program PR tidak dapat direncanakan tanpa pengetahuan yang lengkap dari situasi, untuk PR merupakan masalah bisnis yang harus diselesaikan. The mirror image adalah bagaimana manajemen berpikir mengenal pihak luar dalam menilai organisasi.
2.      Menentukan tujuan
Berdasarkan pada situasi, perintah dari manajemen dan kebutuhan departemen akan dikombinasikan untuk menyajikan tujuan. Kita tidak dapat merencanakan tanpa tujuan dan tanpa tujuan laporan tidak dapat disusun.
3.      Memilih media
Memahami dengan seksama media komunikasi adalah aset terpenting bagi professional. Bagian media selalu mengalami secara terus menerus. Media adalah kendaraan komunikasi dan PR karena menghabiskan sebagian besar waktu bekerja dengan media dan materi-materi lain yang dibutuhkan.
4.      Menyusun anggaran
Kegiatan menyusun anggaran tidak hanya mengartikan pada pengeluaran dan pengawasan itu juga mengidentifikasi pekerjaan yang harus dikerjakan. Ada tiga prinsip PR, yaitu waktu, material, dan pengeluaran.
5.      Menyusun laporan
Laporan dan saran dibutuhkan untuk PRO atau yang direkommendasikan konsultan. Di dalam laporan harus didahului dengan ringkasan, yaitu pernyataan tujuan, ruang lingkup, dan batasan laporan.
6.      Penilaian hasil
Ada tiga cara mengevaluasi hasil progam PR, yaitu :
a.       Observasi dan pengalaman
Beberapa tujuan akan terlihat pencapaiannya. Hal ini adalah cara termdah dan termurah dalam proses evaluasi.
b.      Umpan balik dan evaluasi
Bertindak dengan cara mengoreksi kesalahan dan menyakinkan bahwa jurnalis dan penyiar akan mendapatkan informasi yang lebih baik pada waktu yang akan datang.
c.       Penelitian
Teknik penelitian pemasaran dapat digunakan ketika tujuan progam PR adalah untuk mempengaruhi perubahan kesadaran, tingkah laku atau jati diri.

Nah itu semua adalah ketentuan ketentuan di dalam merencankan sebuah progam PR.
Gimana ?
Sudah paham kan semuanya mengenai perencanaan dalam PR ? hehehe

alamat link yang dapat kalian kunjungi : www.kaliwaturafting.com


Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)

No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)

0 comments:

Aspek Public Relation

6:13 AM Public Relations 0 Comments


Kali ini kita bahas mengenai aspek-aspek dalam PR

Apa saja sih aspek-aspek aspek dalam PR tersebut ?

Sebagai seorang yang berprofesi sebagai PR (humas) harus mengetahui aspek-aspek didalam PR. 

Bukan hanya mengetahui, tapi juga harus betul-betul menguasai aspek-aspek dalam PR.

Nah kita langsung bahas aja ya mengenai apa saja aspek-aspek dalam PR tersebut.


Ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam Public Relations (PR), yaitu :
1.      Sasaran PR adalah public Internal dan public eksternal tersebut. Public internal biasanya memberikan berbagai masukan dalam kebijakan manajemen agar dihasilkan kebijakan yang saling menguntungkan untuk berbagai pihak. Public internal juga memberitahu pihak manajemen perihal selera konsumen ataupun kasus-kasus yang sedang merebak di khalayak sebagai salah satu bahan masukan. Pihak eksternal bisa terdiri dari masyarakat, pemerintah, media masa, ataupun perusahaan lain baik yang sejenis maupun tidak.
2.      Kegiatan PR berupa komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal)
PR tidak saja memberikan informasi mengenai perusahaannya, tetapi juga menerima masukan dari publiknya serta terjadi pencapaian kesamaan makna.

Nah itu merupakan dua aspek dalam PR. Seorang PR harus bisa mengusai dua aspek tersebut guna sebagai penunjang dalam berkarir sebagai PR.

alamat link yang dapat kalian kunjungi : www.askansetiabudi.com

Penulis : Phungky Muchlison (143140807111016)
No. Handphone : 085645708244 (sms) / 085749046494 (WA)

0 comments:

Manajemen Krisis

6:12 AM Public Relations 0 Comments

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berhasil mencapai cita-cita dan tujuannya secara maksimal. Begitu pula dengan kerja praktisi PR yang bertugas menangani krisis kepercayaan dan mengembalikan citra positif perusahaan dimana praktisi PR ini bernaung. Untuk kelancaran jalannya proses pencapaian tujuan tersebut dilakukan cara-cara penyelenggaraan kerja yang seefisien mungkin dengan mengingat faktor tujuan, biaya, fasilitas, waktu, dan tenaga. Dengan kata lain bahwa PR memerlukan metode kerja yang menjadi syarat mutlak untuk mencapai tujuan.
Metode pekerjaan PR ditekankan pada penelitian terhadap publik. Dari penelitian disusun rencana kerja, kemudian dilaksanakan, lalu dilakukan evaluasi. Secara sistemastis proses pekerjaan PR dalam menangani krisis dan menurunnya citra perusahaan dapat digambarkan sesuai tahapan tadi, yaitu :
1.Penelitian (Research)
Penelitian mempunyai peranan sangat penting sebagai kegiatan pendukung dalam melaksanakan fungsi PR, baik untuk memperoleh data, fakta lapangan mengenai citra perusahaan, persepsi, pandangan, dan opini public secara akurat serta tanggapan khalayak sebagai target sebagai sasaran mengenai kebikajsanaan, pelayanan, program kerja, aktivitas perusahaan.
Menurut Ann H. Barkelew, Senior Vise President of Fleishman-Hillard’s Office, Amerika menjelaskan bahwa sangat pentingnya peranan penelitian untuk mencapai kesuksesan atau efektivitas dalam pelaksanaan praktik PR (Cutlip, 2000 : 351).
Secara ilmiah kita mengenal beberapa jenis penelitian : survey, case study, activity analysis, content/document analysis, serta penelitian follow up. Semua jenis penelitian tersebut dapat digunakan praktisi PR untuk mencapai tujuannya.
2.Perencanaan (Planning)
Setelah mendapatkan hasil laporan yang berupa data dan fakta dari penelitian, PR kemudian menyusun rencana kerja. Dalam hal ini rencana kerja disusun tidak berdasarkan pada keinginan yang dipaksakan dan irrasional. Perencanaan yang baik bersifat rasional, flexible, dan berkelanjutan.
Tujuan dari perencanaan PR adalah :
1.Mengubah citra.
2.Membentuk citra baru.
3.Memperkenalkan perusahaan.
4.Meningkatkan community relatios.
5.Menentukan partisipasi pemimpin dalam kehidupan masyarakat (public life).
6.Memberitahukan kegiatan penelitian.
Keberhasilan perencanaan tergantung pada keterampilan dan efisiensi praktisi PR. Salah satu faktor yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan dari perncanaan tersebut adalah pembentukkan opini, sikap, dan citra.
3.Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan dilakukan setelah rencana yang matang mendapatkan persetujuan dari semua pihak terkait. Pelaksanaan kerja merupakan kegiatan operasional dalam melakukan apa yang telah direncanakan. Pengembalian kepercayaan dan citra perusahaan dilakukan dengan menggabungkan tenaga kerja, alat-alat, informasi, waktu, tempat, dan uang. Pelaksanaan ini dikatakan sukses apabila tujuan telah tercapai. Dalam hal ini berbagai cara dan teknik digunakan diantaranya yaitu pendekatan terhadap pegawai (internal public) dan pendekatan kepada umum (eksternal public). Untuk mengebalikan kepercayaan publik dan citra perusahaan diutamakan pendekatan kepada umum karena menyangkut pandangan masyarakat secara luas.
Ada beberapa instrument yang dilakukan praktisi PR dalam melaksanakan membentuk citra lembaga dalam perusahaan diantaranya :
• Publisitas, merupakan komunikasi kepada publik melalui media massa atau langsung face to face, dan tidak memerlukan suatu bayaran, baik dari pihak komunikator (PR) maupun dari pihak media massa yang bersangkutan. Dalam membangun citra lembaga instrument ini sering digunakan, terutama jika lembaga tersebut sedang dalam permasalah finasial (deficit).
• Periklanan (Advertising), periklanan merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan dua bidang kehidupan manusia sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dengan iklan citra suatu perusahaan bisa menjadi lebih baik. Iklan hanya menyebutkan sisi positif perusahaan. Iklan yang terus menerus yang ditayangkan dapat mempengaruhi pola perilaku,pandangan, serta kepercayaan masyarakat.
• Demonstrasi adalah sesuatu yang bisa mempercepat pengaruh terhadap khalayak sasaran serta meningkatkan citra yaitu demonstrasi. Dalam hal ini penglihatan, pendengaran, dan pemikiran publik bisa terkonsolidasi seketika sehingga menimbulkan penilaian yang bisa mendorong ke arah tindakan publik yang positif. Terutama pandangan atau image akan lebih baik terlihat oleh khalayak
• Propaganda, agar publik menerima apa yang disodorkan serta mau menanamkan citra yang positif dan timbul kepercayaan, perusahaan dan petugas PR hendaknya melakukan propaganda. Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang, suatu kelompok, atau orang banyak dengan dasar-dasar psikologis agar menerima suatu ide yang pada waktu tertetu belum tentu di terima.
• Pameran , salah satu cara yang menarik untuk menanamkan citra positif pada perusahaan adalah dengan melakukan pameran. Tujuan utama dari pameran adalah mengundang publik untuk mengenal, melihat, dan mengerti akan hal-hal mengenai perusahaan, terutama sekali hasil dari produksinya.
Sales Promotion. Di samping untuk meningkatkan citra perusahaan, promosi dilakukan bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan rangsangan atau bujukan yang membangkitkan pembelian barang dan jasa.
House Organ ( Penerbitan Majalah Perusahaan/lembaga ). Agar pencitraan yang sudah dicapai tetap bertahan maka diberikanlah informasi kepada pihak khlayak atau pihak eksternal melalui majalah khusus yang diterbitkan oleh perusahaan, dan biasa disebut house organ.
Open House, memperkenalkan citra perusahaan dapat juga dilaksanakan dengan cara mengundang dan menerima tamu untuk keperluan pencitraan tersebut. Tujuan utamanya adalah agar dikenal dan populernya perusahaan dikalangan masyarakat.


4.Penilaian (Evaluation)
Penilaian ini tahap dimana pemeriksaan terhadap program dan rencana yang dapat dilakukan. Tahap ini berguna untuk mengetahui permasalahan yang harus diperhatikan lebih lanjut.

            Artikel lain yang dapat kalian kunjungi (www.outbondraftingpacet.com)

Penulis            : Muhammad Yanuar Boni S

No Telp           : 081554623886

0 comments:

Definisi Krisis

6:10 AM Public Relations 0 Comments


            Krisis merupakan suatu masa kritis yang hampir bisa dipastikan dialami oleh semua perusahaan. Penanganan krisis akan menentukan keberadaan perusahaan selanjutnya. Penanganan yang baik bisa meningkatkan kualitas perusahaan tersebut, sedangkan penanganan yang tidak baik bisa menurunkan bahkan menjatuhkan perusahaan tersebut.
            Setiap perusahaan harus selalu siap dengan kedatangan krisis agar bisa melakukan pencegahan ataupun penanganan untuk mengantisipasinya. Walaupun setiap perusahaan mengalami krisis yang berbada, namun semuanya memiliki cara antisipasi yang sama, yaitu Preventive Public Relations, Preventive Public Relations adalah perencanaan penanganan krisis dengan rencana aksi yang bisa dilakukan dalam waktu cepat, tetapi efektif. Assegaf dalam Soemirat dan Ardianto (2002) menyatakan dua hal yang harus dilakukan jika terjadi krisis, yaitu: menghubungi pejabat pemerintah yang bersangkutan dan menghubungi media massa untuk di publikasikan.
            Krisis memiliki beberapa sumber, yaitu:
a.       Bencana alam yang mempengaruhi publik dalam dan luar perusahaan.
b.      Kondisi darurat yang datang mendesak
c.       Sesuatu yang membuat panik, kerusakan, dan pemogokan
d.      Rumor buruk tentang perusahaan
e.       Berbagai masalah yang di timblukan publik dalam dan luar.
Soemirat dan Ardianto (2002) mengklarisifikasikan krisis ke dalam delapan golongan:  kecelakaan Industri, masalah lingkungan, masalah perburuhan, masalah produk, masalah dengan investor seperti desas-desus dan isu, peraturan pemerintah, dari isu. Krisis bisa terjadi dalam bentuk abstrak maupun kongkret, di dalam maupun di luar perusahaan. Krisis bisa menyebabkan perubahaan citra perusahaan, maka dari itu Public Relations memiliki peranan yang besar ketika terjadi krisis.
Dalam suatu tim krisis harus ada orang-orang yang kompeten untuk mewakili berbagai kepentingan. Orang-orang tersebut adalah wakil dari bidang hukum, pimpinan tertinggi, pejabat PR, Personal Industrial Relations, Employee Communications, petugas keamanan pabrik, kegiatan teknis, kesehatan atau medis, juru potret, dan bagian kontak media. Krisis juga bisa menimbulkan berbagai resiko, seperti peningkatan intensitas masalah dan penurunan citra perusahaan. Selain itu, krisis juga bisa berdampak buruk bagi perusahaan dan publiknya. Teknologi komunikasi yang semakin meningkat menyebabkan dampak krisis menyebar dengan cepat. Menurut Kasali (1994), krisis juga selalu menyertai tumbuhnya organisasi atau perusahaan.

           
Artikel lain yang dapat kalian kunjungi (www.raftingnoars.com)

Penulis            : Muhammad Yanuar Boni S
No Telp           : 081554623886


0 comments:

Masalah Public Relations

6:09 AM Public Relations 0 Comments


            Public Relation merupakan suatu bidang yang sangat diminati di negara ketiga karena proses perkembangan yang sedang terjadi disitu. Diperlukan suatu sistem penyebarluasan informasi yang cepat untuk menunjang proses yang sedang berjalan. Namun, dalam prosesnya, PR juga mengalami beberapa masalah dan hambatan.
            Komunikasi. Komunikasi sering menjadi terhambat karena ketiadaan media-media modern untuk menyebarluaskan informasi. Selain itu, walaupun media modern sudah tersedia tetapi masih ada satu kendala, yaitu tingkat buta huruf yang cukup tinggi sehingga penggunaan media modern masih kurang optimal. Bahasa daerah yang beragam serta larangan-larangan lokal juga tak jarang menghambat proses komunikasi.
            Pemasaran. Ada suatu masalah besar dalam hal pemasaran di negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang. Ada dua masalah kependudukan yang cukup rumit di negara dunia ketiga, yaitu; kebanyakan populasi masih berusia di bawah lima belas tahun serta mata pencaharian orang-orang dewasa sebagian besar adalah petani. Dua masalah tersebut mengakibatkan rendahnya penghasilan dan daya beli masyarakat.
            Khalayak. Penduduk yang termasuk golongan menengah ke atas hanya merupakan minoritas di negara dunia ketiga. Lebih dari 80 persen penduduk tidak berlaku kebarat-baratan seperti golongan menengah ke atas karena penghasilan kurang memadai. Selain itu, masih terjadi suatu ketimpangan dimana kaum wanita berada pada posisi inferior.
            Komunikasi Massa. Hambatan juga berasal dari ketertinggalan akan komunikasi massa. Sirkulasi koran yang ada masih sangat terbatas untuk kaum-kaum tertentu dan koran tersebut belum bisa memenuhi standar koran yang seharusnya. Selain itu, sebagian besa populasi tidak membaca koran karena buta huruf dan memang tidak berminat. Mereka lebih suka mendengar radio atau menonton televisi yang bersifat hiburan dan bukan acara yang disediakan oleh media radio dan televisi juga belum bisa menjangkau seluruh kalangan karena sangat bervariasanya bahasa yang ada. Namun, masih ada negara-negara dunia ketiga yang telah bisa memanfaatkan modernitas komunikasi massa, seperti Indonesia.
            Dilema Periklanan. Badan-badan pembuatan iklan di negara-negara ketiga masih memiliki keterbatasan tentang pengetahuan pembuatan iklan. Iklan yang dihasilkan seringkali memiliki karakteristik yang ‘unik’ dan lokal. Hal tersebut menyebabkan perbedaan tafsir perusahaan produsen dengan konsumen yang menonton iklan dan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
            Mendidik Pasar. Kegiatan PR di negara dunia ketiga jauh berbeda dengan PR di negara maju. Salah satu tugas utama yang cukup sulit bagi PR adalah kegiaatan mendidik pasar, Pada suatu produk misalnya, label atau merek saja tidak cukup berada dalam sampul kemasan. Harus ada sebuah instruksi pemakaian berupa kata-kata bahkan gambar karena banyak penduduk yang belum bisa menggunakan produk dan belum bisa membaca.
            Inilah beberapa masalah umum yang banyak terjadi di negara dunia ketiga. Public relations dalam menjalankan tugasnya harus berusaha lebih keras untuk mengatasi masalah tersebut. Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan kerjasama dari berbagai pihak karena tujjuan utamanya pun adalah kemajuan negara secara keseluruhan.

            Artikel lain yang dapat kalian kunjungi (www.kaliwaturafting.com)

Penulis            : Muhammad Yanuar Boni S

No Telp           : 081554623886

0 comments: