Falsafah Public Relations

5:07 AM Public Relations 0 Comments

FALSAFAH PUBLIC RELATIONS


PR merupakan falsafah social manajemen yang diterapkan pada kebijaksanaan, dn pelaksanaannya melalui interprestasi yang peka atas berbagai peristiwa berdasarkan komunikasi dua arah atau timbal balik dengan publiknya, untuk menumbuhkan saling pengertian dan etiket baik.

PR juga merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan usaha atau bisnis. Edward L. Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR mempunyai tiga macam arti, yaitu

1.       Memberi informasi kepada masyarakat
2.       Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan dua belah pihak
3.       Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Empat unsur falsafah dari definisi Public Relations adalah sebagai berikut.
a.       PR merupakan falsafah manajemen yang bersifat social.
b.      PR merupakan perwujudan falsafah tersebut pada tataran kebijaksanaan.
c.       PR merupakan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan itu dengan menejelaskan, menginformasikan, mempertahankan atau mempromosokannya kepada public sehingga tercipta saling pengertian dan etiket baik.
d.      PR merupakan suatu cara pendekatan untuk menciptakan opini public.
Adapun empat unsur falsafah Public Relations yang berpengaruh di bidang teori dan praktik adalah sebagai berikut.
a.       PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran, dengan maksud mengubah pikiran, pendapat public secara umum oleh pemerintah
b.      PR ditunjukan untuk mendorong atau memajukan usaha usaha di bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan.
c.       PR dengan menggunakan pengetrahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan.
d.      Misi PR yang perlu disampaikan pada masyarakat (yang dimaksud misi disini arah tujuan dari fungsinya) diintegrasikan dengan kebutuhan public.



Bagaimana PR dari sebuah konsep dan selanjutnya menjadi profesi? Ini berkat perjuangan para pelopor PR, terutama Ivy Ledbetter Lee yang diangkat sebagai The Father of Public Relations. Tahun 1906, ia berhasil menanggulangi kelumpuhan industry batu bara di Amerika Serikat “The Pennsylvania Railroat Company”. Apa yang diperjuangkan Lee terhadap kemanusiaan yang tepat, benar, dan adil itu?

1.       Lee mendesak mengubah “tradisional”, yang tidak tepat dirahasiakan, diubah ke arah penjelasan.
2.       Jawaban kepada wartawan harus jujur, adil, objektif, transparan sehingga masyarakat mempunyai “kepercayaan”.

Adapun gagasan pemikiran dari Lee dalam mengadakan perbaikan, pembaharuan itu dinamakan : Declaration of Principle. Intinya, public tidak dapat diabaikan oleh manajemen industry; public tidak boleh dianggap bodoh oleh pers. Inti dalam falsafah PR yang harus diterapkan pada setiap kegiatan perlu diperhatikan, apakah sekalisgus mengangkat “martabat manusia” memanusiakan sesama kita, siapa pun dan bagaimanapun.
                Sebenarnya, untuk menerapkan falsafah tersebut dalam kehidupan sehari hari, banyak hal yang bisa kita laksanakan. Kalau kita mencoba mengevaluasi diri, apa yang kita lakukan jika kita memasuki lokasi dan ruang kerja kita? Apakah juga memperhatikan sesame karyawan, melihat satpam, apakah sempat menatap sesaat, syukur mengangguk atau memberi senyum? Sebenarnya dalam waktu yang sama bisa berbuat sesuatu atau tidak, semua bergantung pada kualitas, pada mentalitas diri sendiri. Apakah ada rasa dan terbiasa untuk menghargai orang lain, memanusiakan mereka. Seseorang yang duduk atau berdiri di depan pintu masuk itu bukan patung dan tidak dianggap patung maka dengan penuh perhatian, kita mesti menatap dan syukur memberi senyum atau sapaan.


                Dengan cara itu, sebenarnya kita sudah melaksanakan falsafah PR, yakni “mengangkat martabat manusia”. Tentu masih banyak hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tanppa kita harus mengeluarkan uang, namun sudah memberikan suasana yang menyenangkan, kerja sama kita juga akan menjadi lebih baik.
                Jadi siapa pun, kalau kita mau memiliki S-3, tanpa biaya namun dengan disertau hati dan perhatian terhadap sesame, kita nguwongke (meng-orangkan), tidak menganggap orang lain bodoh, orang lain lebih rendah hati. Untuk menerapkan falsafah PR, kita bisa mulai dengan S-3, “Semangat Suka Senyum”. Ini akan menarik banyak orang. Kita akan disenangi banyak orang, relasi kita mudah di bangun. Semakin banyak relasi, semakin suskses fungsi PR kita, dan aritnya organisasi kita semakin menjadi berkembang maju.
                Marilah kita kembali mendalami pelopoer PR kita, Ivy Ledbetter Lee. Bagaimana PR menjadi konsep dan selanjutnya menjadi profesi? Ini semua merupakan perjuangan yang gigih dari Ivy Ledbetter Lee yang diangkat sebagai The Father of Publik Relations. Tahun 1906 ia berhasil menanggulangi kelumpuhan industry batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Di samping Ivy Ledbetter Lee masih ada beberapa tokoh lain yang menjadi pelopor PR, seperti Paul Garret TJ. Ross, Erick Johnson, Arthur W. Page, Carl Byois dan Verne Bernett, dan lain-lain.
                Kegiatan Lee di bidang PR dimulai tahun 1906. Pada waktu industry batu bara di Amerika mengalami pemogokan. Waktu itu, Lee adalah wartawan. Dengan pemogokan pada industry itu, timbul gagasan dalam diri Lee bagi keuntungan kedua belah pihak yakni industriawan dan para pekerja. Pikiran Lee ditawarkan dengan mengajukan dua syarat berikut.
                Syarat I    :  Lee diperkenankanduduk dalam top manajemen.
                Syarat II   : Lee diberi wewenang penuh untuk memberi informasi kepada pers tentang semua  fakta.

Syarat yang pertama pada waktu itu dianggap sebagai hal yang revolusioner karena saat itu orang-orang yang menyelenggarakan publikasi dijauhkan dari pucuk pimpinan industry besar di Amerika Serikat. Syarat yang kedua, yakni semua kegiatan dan kejadian dalam industry diberitahukan kepada public, merupakan hal unik. Namun demikian, tawaran Lee tersebut diterima juga.

Pikiran Lee yang ditampulkan itu dinamakan : Declaration of Principle yang mengandung asas bahwa public tidak dapat diabaikan oleh manajemen industry, atau dianggap bodoh oleh pers. Lee menegaskan bahwa di kantornya tidak terdapat hal hal yang bersifat rahasia, semuanya bersifat terbuka.

Dengan jujur Lee, telah terungkap rahasia yang menyelimuti perusahaan besar dalam hubungan dadengan masyarakat. Penanggulangan pemogokan di pabrik-pabrik dan mengenai hubungan dengan pers.

Sikap dan cara yang ditunjukkan Lee itu, para wartawan menyiarkan beritanya dengan saksama, objektif dan lengkap. Inilah kebijaksanaan dari Lee. Karena Lee bekeahlian sebagai wartawan, ia pasti memahami seluk-beluk pers dan jurnasil secara kuat. Hal itu mempunyai arti  yang cukup besar bagi semua orang Public Relations Officer.

Pada waktu Lee mengatasi kesulitan yang dialamu The Pennsykvanua Railroad Company, dia mendesak pimpinan perusahaan untuk mengubah tata cara “tradisional”. Maksudnya, yang bisa dirahasiakan itu hendaknya menjadi terbuka dan wartawan di beri jawaban, penjelasan secara jujur, objektif sehingga memberi kepuasan. Pada waktu itu, meskipun permintaan Lee mengejutkan pimpinan, akhirnya permintaan Lee itu dikabulkannya justru dengan sangat berhati-hati. Ternyata masyarakat menaruh kepercayaan kepadanya, sehingga mereka juga beri penilaian jujur dan adil.

Tahun 1914, Lee diangkat menjadi penasihat dair John D. Rockefeller, Jr. Kemudian, Lee memberi nasihat yang sangat bernilai bagikemajuan dan perkembangan perusahaan multi jutawan di seluruh dunia itu. Dari keberhasilannya itulah oleh para ahli PR ia diakui sebagai perakarsa, perintis, Pembina, dan pemraktik konsep PR. Selain itu, ia juga dikenal sebagai orang pertama yang secara khusus menggunakan istilah publicity dan advertising sebagai kegiatan PR.

Bagi sesorang PR, sangat penting diperhatikan dan diterapkan dalam kegiatannya bahwa PR itu harus melekat pada dua aspek yang gakiki. Hal itu tidak bisa tidak harus ada. Jadi apabila tidak ada salah satu dari kedua aspek tersebut, kegiatan atau lembaga tersebute bukan “PR”. Kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut .
Pertama :          Sasaran PR adalah public internal dan public eksternal. Public internal adalah orang yang berada atau tercakup dalam organisasi, seluruh karyawan dari top manajemen sampai seluruh jajaran terbawah. Public eksternal adalah orang-orang diluar organisasi yang terkait dan diharapkan aka nada hubungannya.
Kedua :               Kegiatan PR adalah komunikasi dua arah atau komuniakasi timbal balik. Ini berarti bahwa di dalam penyampaian informasi, baik kepada public internal maupun public eksternal, harus terjadi umpang balik. Dengan demikian setiap kali melakukan kegiatan PR, sekaligus menciptakan opini public sebagai efek komunikasi yang dilakukan. Opini public menyenangkan kedua belah pihak.

Kalau memperhatikan dua aspek tersebut dalam melaksanakan kegiatan PR,nyata sekali bahwa kita sehari-hari menerapkan aspek tersebut. Kita secara kontinu menumbuhkakembangkan relasi. Padahal, semakin kita banyak relasi PR kita akan semakin sukses. Kenapa ? degan relasi yang semakin kita pupuk tersebut kita akan dengan mudah memunculkan opini public yang masuk. Ini artinya perbaikan maupun perkembangan organisasi bisa lebih efektif. Organisasi akan lebih mudah berkembang kebutuhan dan keinginan public akan mudah direalisasikan secara tepat. Namun bagi organisasi yang belum begitu mengenal apa itu PR, justri akan merupakan kendala. Ada image bahwa PR itu merupakan saingan manajer. Berkaitan dengan hal ini, akan menjadi lebih jelas jika nanti kita membicarakan definisi maupun fungsi PR.

Sumber : Maria, Sr. 2002. Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo



Saat ini banyak wisatawan yang berminat untuk mengisi hari liburnya dengan Rafting, tidak semua lokasi rafting yang keren dan memukau hanya ada di Rafting Pacet Mojokerto. Bagi anda yang penasara, info lebih lanjut klik www.rafting-pacet.com

Admin : Puteri Aisah Puspita Sari  (Nim : 143140807111006)
No HP 081281223453

You Might Also Like

0 comments: