Masalah Public Relations
Public
Relation merupakan suatu bidang yang sangat diminati di negara
ketiga karena proses perkembangan yang sedang terjadi disitu. Diperlukan suatu
sistem penyebarluasan informasi yang cepat untuk menunjang proses yang sedang
berjalan. Namun, dalam prosesnya, PR juga mengalami beberapa masalah dan
hambatan.
Komunikasi.
Komunikasi sering menjadi terhambat karena ketiadaan media-media modern untuk
menyebarluaskan informasi. Selain itu, walaupun media modern sudah tersedia
tetapi masih ada satu kendala, yaitu tingkat buta huruf yang cukup tinggi
sehingga penggunaan media modern masih kurang optimal. Bahasa daerah yang
beragam serta larangan-larangan lokal juga tak jarang menghambat proses
komunikasi.
Pemasaran.
Ada suatu masalah besar dalam hal pemasaran di negara-negara dunia ketiga atau
negara berkembang. Ada dua masalah kependudukan yang cukup rumit di negara
dunia ketiga, yaitu; kebanyakan populasi masih berusia di bawah lima belas
tahun serta mata pencaharian orang-orang dewasa sebagian besar adalah petani.
Dua masalah tersebut mengakibatkan rendahnya penghasilan dan daya beli
masyarakat.
Khalayak.
Penduduk yang termasuk golongan menengah ke atas hanya merupakan minoritas di
negara dunia ketiga. Lebih dari 80 persen penduduk tidak berlaku
kebarat-baratan seperti golongan menengah ke atas karena penghasilan kurang
memadai. Selain itu, masih terjadi suatu ketimpangan dimana kaum wanita berada
pada posisi inferior.
Komunikasi
Massa. Hambatan juga berasal dari ketertinggalan akan komunikasi massa.
Sirkulasi koran yang ada masih sangat terbatas untuk kaum-kaum tertentu dan
koran tersebut belum bisa memenuhi standar koran yang seharusnya. Selain itu,
sebagian besa populasi tidak membaca koran karena buta huruf dan memang tidak
berminat. Mereka lebih suka mendengar radio atau menonton televisi yang
bersifat hiburan dan bukan acara yang disediakan oleh media radio dan televisi
juga belum bisa menjangkau seluruh kalangan karena sangat bervariasanya bahasa
yang ada. Namun, masih ada negara-negara dunia ketiga yang telah bisa
memanfaatkan modernitas komunikasi massa, seperti Indonesia.
Dilema
Periklanan. Badan-badan pembuatan iklan di negara-negara ketiga masih
memiliki keterbatasan tentang pengetahuan pembuatan iklan. Iklan yang
dihasilkan seringkali memiliki karakteristik yang ‘unik’ dan lokal. Hal
tersebut menyebabkan perbedaan tafsir perusahaan produsen dengan konsumen yang
menonton iklan dan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Mendidik
Pasar. Kegiatan PR di negara dunia ketiga jauh berbeda dengan PR di negara
maju. Salah satu tugas utama yang cukup sulit bagi PR adalah kegiaatan mendidik
pasar, Pada suatu produk misalnya, label atau merek saja tidak cukup berada
dalam sampul kemasan. Harus ada sebuah instruksi pemakaian berupa kata-kata
bahkan gambar karena banyak penduduk yang belum bisa menggunakan produk dan
belum bisa membaca.
Inilah beberapa masalah umum yang
banyak terjadi di negara dunia ketiga. Public
relations dalam menjalankan tugasnya harus berusaha lebih keras untuk
mengatasi masalah tersebut. Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan
kerjasama dari berbagai pihak karena tujjuan utamanya pun adalah kemajuan
negara secara keseluruhan.
Artikel
lain yang dapat kalian kunjungi (www.kaliwaturafting.com)
Penulis : Muhammad Yanuar Boni S
No Telp : 081554623886
0 comments: