Pemahaman Krisis
Hampir seluruh perusahaan
pernah mengalami apa yang dinamakan krisis. Entah itu perusahaan yang baru
seumur jagung ataupun perusahaan yang telah lama berkecimpung di bidangnya.
Krisis adalah sumber masalah yang sering kali di alami perusahaan. Krisis sepatutnya
di hindari oleh perusahaan karena hanya akan menimbulkan kerugian materi maupun
citra.
Penyebarluasan isu
tentang krisis sangat cepat dan dalam waktu singkat dapat mencakup banyak
pihak. Tidak tertahannya rumor yang beredar di sebabkan oleh faktor perusahaan
yang lamban atau tidak mampu dalam membendung krisis. Pembentukan suatu
perusahaan atau organisasi memang beresiko.
Sebelum
krisis terjadi,dapat dilakukan tindakan pencegahan (preventif). Tindakan
preventif yang sebaiknya di lakukan adalah membuat tim manajemen krisis yang
selalu memantau gejala-gejala jika akan terjadi krisis. Meskipun tim ini masih
belum efektif dalam memberantas krisis, setidaknya dapat mengurangi casualty
yang di terima perusahaan dan menjadi pertolongan pertama dalam keadaaan
mendesak. Kepanikan akan krisis pun akan berkurang karena adanya tim manajemen
krisis.
Hal
pertama yang dilakukan dalam menangani krisis adalah mengidentifikasi dan
menentukan langkah selanjutnya. Terdapat dua kemungkinan krisis,yaitu
kemungkinan yang di perhitungkan dan kemungkinan yang tidak di perhitungkan.
Ada 2
contoh krisis yang sering terjadi,yaitu pencemaran produk dan tuntutan
penarikan produk karena tidak layak di pasarkan. Pencemaran produk seperti
bahan yang di gunakan untuk pembuatan tidak sesuai standar dan menyebabkan
kerugian pada konsumen. Sedangkan penarikan produk di sebabkan oleh barang yang
di pasarkan tidak seharusnya di gunakan atau di konsumsi oleh konsumen.
Kesalahan tersebut tidak mesti di lakukan perusahaan, tetapi ada juga pihak –
pihak yang ingin mengambil keuntungan individu.
Admin : Aditya Ngesti Utomo
Nim/No.Hp : 143140807111032/082234059502
Link : www.askansetiabudi.com
0 comments: