Sejarah Public Relations

5:24 AM Public Relations 0 Comments




Public Relations atau hubungan masyarakat sudah ada sejak lama. Bahkan jika ditelusuri secara mendalam dapat dikatakan PR sudah ada sejak manusia membentuk peradaban. Seperti komunikasi, PR adalah sebuah kebutuhan mendasar karena PR merupakan salah satu bentuk komunikasi itu sendiri. Berbagai badan sudah mulai menunjukan identitasnya melalui lambang-lambang atau simbol. Lambang atau symbol tersebut biasanya dipasang pada alat transportasi. Alat transportasi yang sering terlihat menjadikan cirri khas dan membentuk sebuah citra bagi badan tersebut di mata konsumen.


Untuk menanmpilkan sebuah profil yang khas, perusahaan mulai menggunakan film documenter dan berbagai bentuk lain dengan media video. Disini terlihat sebuah perkembangan dari bentuk yang tadinya hanya sebuah gambar diam menjadi gambar bergerak, juga dari sebuah system yang hanya visual menjadi audio visual. Sebuah bentuk PR yang paling tua dalam menjalankan fungsinya adalah jurnal internal (house journal) yang sudah ada lebih dari 150 tahun yang lalu. Dalam jurnal tersebut ditampilkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan.


Public Relations modern mulai terbentuk melalui pemerintahan di Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Setelah Perang Dunia Pertama usai, pemerintah dari Negara-negara lainya mulai ikut menggunakan metode-metode PR. Public Relations di inggris dan Amerika Serikat semakin besar hingga dibentuklah Institute of Public Relations dan Public Relations Society of America.
Salah seorang tokoh PR yang paling terkenal adalah Ivy Ledbetter Lee. Beliau mendapat julukan sebagai the father of public relations karena kesuksesannya mengembangkan PR. Ivy Lee berasal dari Amerika Serikat. Kegiatanya mengembangkan PR dimulai ketika terjadi pemogokan kaum buruh batubara. Ivy Lee yang seorang wartawan melakukan tindakan pembebasan pers yang waktu itu dianggap merupakan sebuah tindakan pembebasan pers yang waktu itu dianggap merupakan sebuah tindakan sensasional karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya Ivy Lee juga sukses menyelesaikan kasus lainya disebuah perusahaan kereta api. Semua perubahan besar-besaran dalam bidang pers yang dilakukan Ivy Lee rupanya menghasilkan sebuah kepuasan, baik bagi pihak perusahaan, wartawan, dan juga masyarakat. Konsep yang ia paparkan mengenai keterbukaan informasi perusahaan pada public melalui publicity.

Proses PR bisa dikatakan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang PR akhirnya mempengaruhi juga perkembangan media komunikasi. Selain merupakan suatu proses, PR juga menjadi sebuah bagian penting yang harus ada pada tiap badan. Badan-badan tersebut adalah badan pemerintahan dan juga lembaga bisnis. Dengan adanya bagian PR, tugas menjaga eksistensi dan citra bisa lebih terlaksana dengan baik.

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATIONS

Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relative baru bagi masyarakat bangsa kita. PR merupakan gabungan dair berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu social seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komonikasi, dan lain-lain. PR itu sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan, organisasi atau lembaga. Dalam kaitan dengan pengertian tersebut dan dilihat dalam kenyataanya, dapat dikatakan bahwa PR berfungsi menumbuhkan relasi baik antar setiap komponen organisasi, menumbuhkan motivasi, menggiatkan partisipasi, dan menjadikan proaktif.

Semua ini diusahakan dengan tujuan menumbuhkan motivasi terutama motivasi diri sendiri, untuk menumbuhkan dan mengembangkan relasi, pengertian dan kemauan baik publiknya, serta untuk memperoleh opini public yang merupakan input organisasi dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Organisasi mendapatkan input untuk perbaikan dan pengembangan, sedangkan pada pihak public akan di penuhi kebutuhan dan harapannya. Dengan perkataan lain, PR dalam setiap kegiatannya menciptakan kerja sama berdasarkan relasi baik dengan publiknya secara kontinu ditumbuhkankembangkan.


            Publik yang dimaksud di dalam PR adalah kelompok atau public yang terkait dalam pelaksanaan fungsi PR itu. Di dalam PR dibedakan adanya dua macam public yang menjadi sasaran yakni Internal Public Relations dan Eksternal Public Relations. PR internal adalah seluruh jajaran personel dalam organisasi dari top manajemen sampai dengan lapisan yang terbawah, vertical, horizontal maupun diagonal, PR eksternal adalah pribadi atau kelompok public yang terkait dalam suatu kegiatan PR yang merupakan pelaksaan funsi PR.
           
1. Seratus (100) Thaun perkembangan Public Relations

Dalam kurun waktu lebih dari 100 tahun terakhir ini, PR mengalami perkembangan yang sangat cepat dan pesat. Perkembangan PR di setiap negara itu ternyata tidak sama, baik dalam  hal bentuk maupun kualitasnya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian IPRA yang setiap tahun mengadakan Kongres PR. Prosesnya perkembangan PR itu banyak ditentukan oleh kesadaran masyarakat terhadap situasi yang kompleks tersebut.

Sesuai dengan fungsinya, Pr dan falsafahnya, situasi seperti sekarang ini negara kita dapat dikatakan sedang memasuki masa transisi ke arah negara demokrasi. Sebenarnya tepat kalau dalam penanganannya, PR diikutkan agar bisa terlibat masuk. Mengapa begitu? Segala macam kegiatan menerapkan falsafat pribadi yang intinya mengangkat mertabat manusia. Tidak ada pribadi yang dapat begitu saja diabaikan. Semua pihak dan masing-masing orang ditempatkan pada proporsi yang tepat demu kepentingan bersama.

Untuk menyikapi PR itu sendiri, kita perlu memperhatikan berbagai perkembangan yang kita hadapi secara jujur, teliti objektif, transparan, benar dan pasti (exact). Contohnya secara umum yang bisa kita amati dalah perkembangan Iptek yang begitu dahsyat. Secara nyata di dalam bidang pendidikan pengetahuan medis informasi, profesionalisasi, SDM, politik dan sebagainya. Sesuatu keharusan semoga mengalami.


1990-sekarang : a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandan, sikap dan pola perilaku
                           b. Membangun kerja sama secara lokal, nasional, internasional.
c.  Saling belajar di bidang politik, ekonomi, social budaya, Iptek sesuai     kebutuhan era global/informasi.
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan shingga kita sukses dalam menerapkan PR adalah setiap kegiatan PR harus terprogram secara jelas, tegas, sistematis, teratur dan berkualitas. Menyangkut kepentingan kualitas PR itu perlu ada pengembanganan sisi ilmiah secara rutin dan berkesinambungan.

Menurut Hugo A. de Roode, 1975, model basis semacam ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan program PR secara sistematis dalam membuat peraturan organisasi.
a.      Penentuan lokasi organisasi, dimana mereka memungkinkan bisa bekerja sama dengan kondusif.
b.      Menyusun bentuk peraturan PR yang tepat.
c.       Menentukan strategi PR dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan
d.      Evaluasi semua kegiatan PR.

Salah satu atau metode menurut Hugo, itulah yang dimaksudkan dengan PR harus memprogram setiap kegiatan secara jelas, tegas, sistematis. (Mengenai program kerja PR akan dibicarakan sendiri).

Dibawah ini diberikan kesimpulan mengenal sejarah PR supaya lebih jelas lagi menegenai sejarah perkembangan PR yang sebaiknya juga menjadi sejarah kita dan organisasi kita sebagai berikut.

3. Kesimpulan Sejarah Public Relations

a.       PR termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu social seperti ilmu politik, ekonomi, seharah, psikologi, komunikasi dan sebagainya.
b.      PR merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga ersebut.
c.       PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberi pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.
d.      PR menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan baik dengan public.
e.      Dalam PR dibedakan dua macam public yang menjadi sasarannya, public internal dan eksternal.
f.        Kurang lebih 100 tahun, PR mengalami perkembangan sangat pesat. Untuk masing-masing negara tidak sama bentuk maupun kualitasnya. Prosesnya ditentukan dengan kesadaran terhadap situasi yang kompleks tersebut.
g.       Dalam perkembangan perlu diperhatikan : oerkembangan Iptek, industrialisasi, pendidikan, pengetahuan medis, informasi, profesionalisasi, SDM, politik, dan lain lain. Perlu disadari semua perubahan akan menciptakan rasa tegang.
h.      PR memerlukan pandangan yang tepat dalam mengatasi perubahan yang kompleks, perlu kesadaran untuk menghadapi masalah tersebut.
i.        Bagi PR, input atau masukan dari public penting, perlu menciptakan opini public sebagai factor yang relevan, bersama kelompok internal diciptakan strategi dan struktur organisasi, untuk membentuk kerja sama dan mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak.
j.        Masing-masing periode memiliki strategi perkembangan, mempengaruhi publiknya, menciptakan opini public demi perkembangan organisasinya.


Sumber :

Indah, Yantri. 2009. Komunikasi Bisnis Membangun Hubungan Baik dan Kredibilitas. Bogor : IPB Press

Maria, Sr. 2002. Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo


Anda Sudah pernah berarung jeram? Bila Anda belum pernah mencoba untuk Rafting di Pekalen Probolinggo, tentu tidak akan mendapatkan kisah sebuah perjalanan yang menyenangkan. Bagi anda yang suka kegiatan memacu adrenalin, info lebih lanjut klik www.songa-rafting.com

Admin : Puteri Aisah Puspita Sari  (Nim : 143140807111006)
No HP 081281223453



You Might Also Like

0 comments: