Sejarah Public Relations
Public Relations atau hubungan masyarakat sudah ada sejak lama. Bahkan jika ditelusuri secara mendalam dapat dikatakan PR sudah ada sejak manusia membentuk peradaban. Seperti komunikasi, PR adalah sebuah kebutuhan mendasar karena PR merupakan salah satu bentuk komunikasi itu sendiri. Berbagai badan sudah mulai menunjukan identitasnya melalui lambang-lambang atau simbol. Lambang atau symbol tersebut biasanya dipasang pada alat transportasi. Alat transportasi yang sering terlihat menjadikan cirri khas dan membentuk sebuah citra bagi badan tersebut di mata konsumen.
Untuk
menanmpilkan sebuah profil yang khas, perusahaan mulai menggunakan film
documenter dan berbagai bentuk lain dengan media video. Disini terlihat sebuah
perkembangan dari bentuk yang tadinya hanya sebuah gambar diam menjadi gambar
bergerak, juga dari sebuah system yang hanya visual menjadi audio visual.
Sebuah bentuk PR yang paling tua dalam menjalankan fungsinya adalah jurnal
internal (house journal) yang sudah ada lebih dari 150 tahun yang lalu. Dalam
jurnal tersebut ditampilkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan.
Public Relations
modern mulai terbentuk melalui pemerintahan di Negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat. Setelah Perang Dunia Pertama usai, pemerintah dari Negara-negara
lainya mulai ikut menggunakan metode-metode PR. Public Relations di inggris dan
Amerika Serikat semakin besar hingga dibentuklah Institute of Public Relations
dan Public Relations Society of America.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnXmknDyy1m5odrKTSNLcByziM4rGycYmG0y0UwMWdhHEbEPE9xdT1HrRNHEiu8EAhOfvZ05Pq3JEU6pf54RZH_EcVpkNXfVOC2C27CHjJb56BPucWjRSNVr6mWMB962dvWqxsRxWep75/s320/12.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnXmknDyy1m5odrKTSNLcByziM4rGycYmG0y0UwMWdhHEbEPE9xdT1HrRNHEiu8EAhOfvZ05Pq3JEU6pf54RZH_EcVpkNXfVOC2C27CHjJb56BPucWjRSNVr6mWMB962dvWqxsRxWep75/s320/12.jpg)
Salah seorang
tokoh PR yang paling terkenal adalah Ivy Ledbetter Lee. Beliau mendapat julukan
sebagai the father of public relations karena kesuksesannya mengembangkan PR.
Ivy Lee berasal dari Amerika Serikat. Kegiatanya mengembangkan PR dimulai
ketika terjadi pemogokan kaum buruh batubara. Ivy Lee yang seorang wartawan
melakukan tindakan pembebasan pers yang waktu itu dianggap merupakan sebuah
tindakan pembebasan pers yang waktu itu dianggap merupakan sebuah tindakan
sensasional karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya Ivy Lee juga
sukses menyelesaikan kasus lainya disebuah perusahaan kereta api. Semua
perubahan besar-besaran dalam bidang pers yang dilakukan Ivy Lee rupanya
menghasilkan sebuah kepuasan, baik bagi pihak perusahaan, wartawan, dan juga
masyarakat. Konsep yang ia paparkan mengenai keterbukaan informasi perusahaan
pada public melalui publicity.
Proses PR bisa
dikatakan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Kemajuan-kemajuan
yang dicapai dalam bidang PR akhirnya mempengaruhi juga perkembangan media
komunikasi. Selain merupakan suatu proses, PR juga menjadi sebuah bagian
penting yang harus ada pada tiap badan. Badan-badan tersebut adalah badan
pemerintahan dan juga lembaga bisnis. Dengan adanya bagian PR, tugas menjaga
eksistensi dan citra bisa lebih terlaksana dengan baik.
SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATIONS
Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relative baru bagi masyarakat bangsa
kita. PR merupakan gabungan dair berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran
ilmu-ilmu social seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi,
sosiologi, komonikasi, dan lain-lain. PR itu sangat menentukan kelangsungan
hidup perusahaan, organisasi atau lembaga. Dalam kaitan dengan pengertian
tersebut dan dilihat dalam kenyataanya, dapat dikatakan bahwa PR berfungsi
menumbuhkan relasi baik antar setiap komponen organisasi, menumbuhkan motivasi,
menggiatkan partisipasi, dan menjadikan proaktif.
Semua ini diusahakan dengan tujuan menumbuhkan motivasi terutama motivasi
diri sendiri, untuk menumbuhkan dan mengembangkan relasi, pengertian dan
kemauan baik publiknya, serta untuk memperoleh opini public yang merupakan
input organisasi dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Organisasi
mendapatkan input untuk perbaikan dan pengembangan, sedangkan pada pihak public
akan di penuhi kebutuhan dan harapannya. Dengan perkataan lain, PR dalam setiap
kegiatannya menciptakan kerja sama berdasarkan relasi baik dengan publiknya
secara kontinu ditumbuhkankembangkan.
Publik yang dimaksud di
dalam PR adalah kelompok atau public yang terkait dalam pelaksanaan fungsi PR
itu. Di dalam PR dibedakan adanya dua macam public yang menjadi sasaran yakni Internal Public Relations dan Eksternal Public Relations. PR internal
adalah seluruh jajaran personel dalam organisasi dari top manajemen sampai dengan lapisan yang terbawah, vertical,
horizontal maupun diagonal, PR eksternal adalah pribadi atau kelompok public
yang terkait dalam suatu kegiatan PR yang merupakan pelaksaan funsi PR.
1. Seratus (100) Thaun perkembangan
Public Relations
Dalam kurun waktu lebih dari 100 tahun terakhir ini, PR mengalami
perkembangan yang sangat cepat dan pesat. Perkembangan PR di setiap negara itu
ternyata tidak sama, baik dalam hal
bentuk maupun kualitasnya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian IPRA yang
setiap tahun mengadakan Kongres PR. Prosesnya perkembangan PR itu banyak
ditentukan oleh kesadaran masyarakat terhadap situasi yang kompleks tersebut.
Sesuai dengan fungsinya, Pr dan falsafahnya, situasi seperti sekarang ini
negara kita dapat dikatakan sedang memasuki masa transisi ke arah negara
demokrasi. Sebenarnya tepat kalau dalam penanganannya, PR diikutkan agar bisa
terlibat masuk. Mengapa begitu? Segala macam kegiatan menerapkan falsafat
pribadi yang intinya mengangkat mertabat manusia. Tidak ada pribadi yang dapat
begitu saja diabaikan. Semua pihak dan masing-masing orang ditempatkan pada
proporsi yang tepat demu kepentingan bersama.
Untuk menyikapi PR itu sendiri, kita perlu memperhatikan berbagai
perkembangan yang kita hadapi secara jujur, teliti objektif, transparan, benar
dan pasti (exact). Contohnya secara
umum yang bisa kita amati dalah perkembangan Iptek yang begitu dahsyat. Secara
nyata di dalam bidang pendidikan pengetahuan medis informasi, profesionalisasi,
SDM, politik dan sebagainya. Sesuatu keharusan semoga mengalami.
1990-sekarang : a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandan,
sikap dan pola perilaku
b. Membangun kerja sama secara lokal,
nasional, internasional.
c.
Saling belajar di bidang politik, ekonomi, social budaya, Iptek
sesuai kebutuhan era
global/informasi.
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan shingga kita sukses dalam
menerapkan PR adalah setiap kegiatan PR harus terprogram secara jelas, tegas,
sistematis, teratur dan berkualitas. Menyangkut kepentingan kualitas PR itu
perlu ada pengembanganan sisi ilmiah secara rutin dan berkesinambungan.
Menurut Hugo A. de Roode, 1975, model basis semacam ini dapat digunakan
untuk membuat perencanaan program PR secara sistematis dalam membuat peraturan
organisasi.
a. Penentuan lokasi
organisasi, dimana mereka memungkinkan bisa bekerja sama dengan kondusif.
b.
Menyusun bentuk
peraturan PR yang tepat.
c. Menentukan
strategi PR dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan
d.
Evaluasi semua
kegiatan PR.
Salah satu atau metode menurut Hugo, itulah yang dimaksudkan dengan PR
harus memprogram setiap kegiatan secara jelas, tegas, sistematis. (Mengenai
program kerja PR akan dibicarakan sendiri).
Dibawah ini diberikan kesimpulan mengenal sejarah PR supaya lebih jelas
lagi menegenai sejarah perkembangan PR yang sebaiknya juga menjadi sejarah kita
dan organisasi kita sebagai berikut.
3. Kesimpulan Sejarah Public Relations
a.
PR
termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu social seperti ilmu politik, ekonomi, seharah,
psikologi, komunikasi dan sebagainya.
b.
PR
merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi
dengan publiknya, yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga ersebut.
c.
PR
berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberi
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.
d.
PR
menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan baik dengan public.
e.
Dalam
PR dibedakan dua macam public yang menjadi sasarannya, public internal dan
eksternal.
f.
Kurang
lebih 100 tahun, PR mengalami perkembangan sangat pesat. Untuk masing-masing
negara tidak sama bentuk maupun kualitasnya. Prosesnya ditentukan dengan
kesadaran terhadap situasi yang kompleks tersebut.
g. Dalam perkembangan perlu diperhatikan :
oerkembangan Iptek, industrialisasi, pendidikan, pengetahuan medis, informasi,
profesionalisasi, SDM, politik, dan lain lain. Perlu disadari semua
perubahan akan menciptakan rasa tegang.
h.
PR
memerlukan pandangan yang tepat dalam mengatasi perubahan yang kompleks, perlu
kesadaran untuk menghadapi masalah tersebut.
i.
Bagi
PR, input atau masukan dari public penting, perlu menciptakan opini public
sebagai factor yang relevan, bersama kelompok internal diciptakan strategi dan
struktur organisasi, untuk membentuk kerja sama dan mengintegrasikan kebutuhan
dan keinginan kedua belah pihak.
j.
Masing-masing
periode memiliki strategi perkembangan, mempengaruhi publiknya, menciptakan
opini public demi perkembangan organisasinya.
Sumber :
Indah, Yantri. 2009. Komunikasi
Bisnis Membangun Hubungan Baik dan Kredibilitas. Bogor : IPB Press
Maria, Sr. 2002. Dasar-dasar
Public Relation Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo
Anda Sudah pernah berarung jeram? Bila
Anda belum pernah mencoba untuk Rafting di Pekalen Probolinggo, tentu tidak
akan mendapatkan kisah sebuah perjalanan yang menyenangkan. Bagi anda yang suka kegiatan memacu
adrenalin, info lebih lanjut klik www.songa-rafting.com
Admin : Puteri
Aisah Puspita Sari (Nim : 143140807111006)
No HP 081281223453
0 comments: