Tugas Public Relations
Tugas
Public Relation
Untuk lebih mudah dan jelasnya, uraian ini akan
dibagi menjadi lima bagian meskipun sebenarnya semuanya merupakan satu kesatuan
tak terpisahkan. Namun, bisa juga pada setiap kegiatannya, bobotny tidak sama
dalam pelaksanaannya.
Lima pokok tugas Public Relation sehari-hari
sebagai berikut :
2.
Memonitor, merekam dan
mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu,
menjalankan dan bertangung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan
lingkungan. Karena mereka ikut menentukan kehidupan organisasi apabila kita
tidak saling menggagu, perlu diajak berunding , demi kebaikan semua pihak tak
da yang di rugikan sebagai contoh, lingkungan tidak diganggu.
Dengan suara yang
membuat lingkungan menjadi kurang merasa tenang. Mungkin bau tidak sedap yang bisa
mengganggu kesehatan kita. Untuk semua itu sebaiknya mereka dapat dilibatkan
dalam pembicaraan cara mengatasi hal yang semacam itu sehingga mereka merasa di
perhatikan dan dimanusiakan . hal tersebut akan memberi dukungan organisasi
dalam perkembangannya dan merupakan mas depan kehidupan bagi organisasi.
Mengapa bagi PR
lingkungan tersebut perlu mendapatkan perhatian? Karena, perubahan lingkungan
itu terjadi sangat cepat. Ini berarti bahwa organisasi harus mengantisipasi
perubahan lingkungan yang terjadi dan berpengaruh terhadap produk atau jasa
organisasi maupun suatu kebutuhan yang yang perlu dipenuhi. Merupakan suatu
keharusan organisasi selalu siap mengadakan perbaikan dan ini berarti
mengalahkan perubahan yang membawa perkembangan. Karena perubahan lingkungan
tersebut, wajar bila lalu memunculkan masalah yang harus diatasi.
Tren yang muncul dianalisis, diolah,
kadang-kadang diperlukan tim ahli sehingga bisa diatasi dengan tepat dan benar
dan menguntungkam bagi smua pihak. Disini penting untuk mendengar, mencari
informasi, membaca, juga mengadakan intervieu bagi orang atau kelompok yag
terkait. PR secara terus menerus menjaga citra baik organisasinya dan mendapat
dukungan kuat dari lingkungan.
Bagaimana sikap PR terhadap peraturan kebijakan organisasi dan sebaliknya?
Kedua peraturan atau kebijakan PR maupun organisasi itu harus dapat berkembang
sejalan. Pertama-tama, manajemen perlu menyadari dan menaruh perhatian Terhadap pengaruh
perubahan dan perkembangan yan diusulkan PR menyangkut kepemimpinan dalam
strukturnya.
Untuk itu, perlu dianalisis macam-macam
perubahan yang menyangkut perkembangan terhadap pelaksanaan kepemimpinan. Perlu menentukan
strategi dan bagaimana menkomunikasikannya kepada public internal atau
eksternal demi kontunuitas organisasi.
Perlu ada perencanaa yang terencana.
bagaimana dapat direalisasikan, siapa dan apa saja yang harus dilakukan, kapan
harus terjadi. dan bagaimana kelanjutannya dan berapa besar dananya. Peraturan
PR dalam fungsi ditujukan untuk merealisasikan apa yang menjadi persetujuan
organisasi, dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, bila perlu mendukung
pelaksanaan tersebut dengan kegiatan yang diperlukan. Karena bisa terjadi
perubahan peraturan tersebut ada yang mungkin akan menolaknya. Suatu hal yang
perlu diportahankan dan tak boleh diabaikan adalah citra organisasi harus
justru menjadi lebih baik dan lebih kuat.
Bagi PR. menyadari citra yang baik tidak
hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi. publikasi, dan seterusnya, tetapi
terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang
dipercayai, memiliki kekuatan. Mengadakan perkembangan secara berkesinambungan
yang selalu terbuka untuk dikontrol. dievaluasi: (2) dapat dikatakan bahwa
citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
Tidak mungkin citra itu hanya menunjukkan
adanya satu gambar yang jelas saja. Andaikan kita mau manganalisis citra, akan
muncul berbagai komponen seperti berikut ini.
a. Bagaimana saya ini menurut saya sendiri?
b. Apayang sayapikirkan dari relasi saya,
bagaimana saya ini?
c. Apa yang dipikirkan relasi saya mengenai
saya?
d. Apa yang sava pikirkan, apa yang saya
pikirkan mengenai dia?
Disini menunjukkan
adanya citra secara langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra yang
mendapat berbagai peengaruh. Kalau seorang sudah bisa mendapat berbagai macam atau bentuk gambaran atau
citra, apalagi citra organisasi.
Citra orrganisasi bisa
merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan ,dan
sebagainnya. Citra yang bisa mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan
identitas organisasi.
PR merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok
yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok public
sendiri, public internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi
bersipak terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau public yang ada
hubunganya dan memerlukan informasi. Itulah mentalitas dan budaya mereka atau
organisasi, apabila mau mendapat kepercayaan public, dan masyarakat pada
umumnya. Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan
social yang harus menjadi tanggung jawab, “pintu terbuka”.
5.
Komunikasi
PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka,
pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu
sentra. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dari
kepemimpinan, struktur organisasi.
Bagi perguruan
tinggi yang mempunyai program studi PR, pengetahuan PR itu perlu dimasukkan di
dalam kurikulum, mengingat PR merupakan multidisiplin ilmu. Intinya pada PR professional. Dia yang
membuat konsep mampu menentukan strategi dalam menghadapi kesultan,
mengatasinya sampai tuntas, sebagai penasihat, yang mampu mengetahui tren yang
muncul. Mampu mendapingi proses pelaksanaan fungsi PR
PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka,
pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu
sentra. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dari
kepemimpinan, struktur organisasi.
Bagi perguruan
tinggi yang mempunyai program studi PR, pengetahuan PR itu perlu dimasukkan di
dalam kurikulum, mengingat PR merupakan multidisiplin ilmu. Intinya pada PR professional. Dia yang
membuat konsep mampu menentukan strategi dalam menghadapi kesultan,
mengatasinya sampai tuntas, sebagai penasihat, yang mampu mengetahui tren yang
muncul. Mampu mendapingi proses pelaksanaan fungsi PR
Sumber : Maria, Sr. 2002. Dasar-dasar
Public Relation Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo
Menjelang bulan
suci Ramadhan Training Motivasi Spiritual sangat dibutuhkan oleh beberapa
kalangan antara lain Pelajar, atau masyarakat umum untuk meningkatkan motivasi
diri untuk menjadi lebih baik dan bersemangat menghadapi kehidupan. Bagi anda
membutuhkan Training Motivasi Spiritual , info lebih lanjut klik www.askansetiabudi.com
No HP 081281223453
0 comments: